Menagih Janji Pada Diri
Menagih Janji Pada Diri Sekarang aku lebih suka menyibukan diri dalam ruang sempit ini. Aku sedang berusaha memenuhi janji yang pernah ku buat dengan diri. Dulu, aku pernah membuat perjanjian pada diri, bahwa sebagian waktu yang ku miliki harus aku gunakan untuk menulis dan membaca. Tapi aku pernah mengabaikan janji itu, padahal aku tak menyukai pengabaian dari orang lain. Aku berfikir kembali bagaimana bisa orang lain tak mengabaikanku jika aku sendiri mengabaikan janji yang dibuat diri. Hari ini, ku buat lagi perjanjian pada diri. Aku membuatnya dengan lebih sakral, ditulis dalam sebuah kertas dengan dibubuhi materai dan tanda tangan, tak seperti dulu. Perjanjian pertama yang aku buat dengan menempelkan poster pada pintu kamar dengan tulisan besar “sisihkan waktu untuk membaca dan menulis”. Alasan aku menempel poster pada pintu kamar tidak lain untuk mengingatkanku pada janji, karna itu aku dapat melihatnya setiap akan memasuki kamar. Tapi, mata ini senang sekali berpura-