Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Menagih Janji Pada Diri

Gambar
Menagih Janji Pada Diri Sekarang aku lebih suka menyibukan diri dalam ruang sempit ini. Aku sedang berusaha memenuhi janji yang pernah ku buat dengan diri. Dulu, aku pernah membuat perjanjian pada diri, bahwa sebagian waktu yang ku miliki harus aku gunakan untuk menulis dan membaca. Tapi aku pernah mengabaikan janji itu, padahal aku tak menyukai pengabaian dari orang lain. Aku berfikir kembali bagaimana bisa orang lain tak mengabaikanku jika aku sendiri mengabaikan janji yang dibuat diri. Hari ini, ku buat lagi perjanjian pada diri. Aku membuatnya dengan lebih sakral, ditulis dalam sebuah kertas dengan dibubuhi materai dan tanda tangan, tak seperti dulu. Perjanjian pertama yang aku buat dengan menempelkan poster pada pintu kamar dengan tulisan besar “sisihkan waktu untuk membaca dan menulis”. Alasan aku menempel poster pada pintu kamar tidak lain untuk mengingatkanku pada janji, karna itu aku dapat melihatnya setiap akan memasuki kamar. Tapi, mata ini senang sekali berpura-

Aku Berharap Kau Membacanya 2 (Catatan Harian)

Gambar
Aku Berharap Kau Membaca Ini  2 Hari ini, entah hari keberapa aku dan kau tak saling bercengkrama. 2 minggu? Atau 20 hari?, entahlah yang pasti ini tidak 20 tahun. Aku msih berusaha memperbaiki hubungan kita. Perbaikan hubungan memang terlihat klise bukan?, dan akupun tak tahu apa yang rusak sehingga perlu untuk di perbaiki. Tapi sungguh, aku sedang melakukan itu. Aku mencoba mengkompromikan hati dengan otak seperti yang sudah ku ceritakan sebelumnya. Aku mulai mengunjungi tempatmu tinggal, mulai mengajakmu bicara, miski sebenarnya aku kebingungan memilih kata untuk memulai percakapan. Hari ini pun aku mengunjungi kamar mu lagi, kamar yang berukuran kira-kira 2x3 m. Itu, tepat di sebelah kampus kita. Aku berpura-pura sedang mencari buku untuk bahan tugas, kebetulan perpustakaannya tutup untuk istirahat, bukan perpustakaannya yang istirahat tapi penjaga perpustakaan, itu adalah alasan yang ku buat ketika kau tanya ada keperluan apa pergi ke kampus dan ikut singgah untuk menung

Aku Berharap Kau Membacanya (Catatan Harian)

Gambar
Aku Berharap Kau Membaca Ini Aku mulai kisah kita dengan suatu hari, ya suatu hari sepertinya lebih cocok untuk memaparkan perjalanan kita. Suatu hari yang mungkin saja kau lupa itu kapan, hari apa, tanggal berapa, tahun berapa, detik tak perlu di ungkap kau takan tahu. Hari itu, hari dimana aku dan kau mulai berjumpa dan awal untuk perjumpaan kita selanjutnya, selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya entah sampai kapan. Hari itu kita berjumpa di suatu tempat yang tak asing lagi untuk kita sekarang, tempat yang mereka bilang tempat terbening sedunia akhirat. Bagaimana tidak? Tempat ini berada diantara sawah-sawah hijau yang terhampar luas, setiap harinya merekah menguning dan merunduk menandakan penghuni sawah siap dipanen. Tempat itu adalah kampus kita, kita, aku dan kau, mereka juga. Sebelumnya aku tak pernah mengenal kau, apalagi mempikan kau, tak pernah. Sekarang kita saling mengenal, saling menyapa, hingga beberapa waktu lamanya, 20 bulan mungkin, aku tak tahu. Tapi sa

Benarkah?

Oleh: Hilma YR Ada berkas cahaya dalam dua bola hitammu Redup Lalu menyala menyilaukan Ketika beradu dengan bola hitam yang kumiliki Dada berdebar Seakan berdemo anarki Menyuarakan pada otak Ingatlah, itu rasa yang tak biasa!! Mata memicing menanyakan kebenarannya pada hati Benarkah??

Bayang masa lalu

Rasa oleh: Nuri N.F. Perasaan apa ini? Datang dan pergi, tumbuh kemudian mati? Tak harapkan malam ini berlalu dengan semu Semuanya seakan bayang masa lalu Lalu aku? Terdiam, Sunyi senyap malam 28.04.2014 18.10

Sebuah sajak senja

SENJA oleh: Nuri N.F. Mawar perlahan kuncup Menyembunyikan malu dikala senja Hari menggelap Mentari tertidur Kehangatan surya diganti rembulan Diantara dingin malam Merasuk rusuk 10.25.2013 17:20

Contoh format penilaian lomba puisi

format penilaian lomba puisi, peserta membacakan 2 buah puisi yang terdiri dari puisi wajib (dari panitia) dan puisi individu dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya.   Format Penilaian Lomba Puisi No. Nama Asal Sekolah Intonasi Penghayatan Ekspresi Penampilan Isi puisi Jumlah Wajib Individu Wajib Individu Wajib Individu Wajib Indivdiu Wajib Individu 1 2 3 4