Makalah IASBD tentang PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM PRESPEKTIF ALQURAN DAN SAINS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alquran
merupakan wahyu dari Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., untuk
dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia. Di dalam Alquran terdapat berbagai
ayat mulai dari ayat tentang alam sebelum dunia, alam dunia, dan alam setelah
dunia, ayat-ayat itu sebagai petunjuk bagi manusia untuk berfikir, berfikir
untuk meneliti apa tujuan ayat itu diturunkan. Salah satu ayat yang banyak
ilmuan teliti ialah ayat mengenai penciptaan alam semesta dalam Alquran
disebutkan:
تَنزِيلاً
مِّمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى -٤-
“Yang diturunkan dari Allah yang
telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi”[1]
Ayat ini menjadi acuan pertanyaan bagaimana diciptakan?. Pertanyaan
itu muncul karena keingin tahuan manusia
tentang bagai mana asal mula tempat tinggalnya diciptakan, karena manusia
berada di dalam alam semesta tepatnya planet bumi
Penciptaan alam semesta dikaji melalui penelitian
secara ilmiah ataupun melalui tafsir-tafsir dengan membandingkan ayat-ayat yang
lain dalam Alquran. Dengan penelitian-penelitian tersebut maka munculah
berbagai teori tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta. Salah satu
teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu teori Big Bang[2]
atau teori dentuman besar, menurut teori tersebut alam semesta diduga dari
sebuah gumpalan raksasa bermasa jenis besar karena gesekan antar atom
terjadilah reaksi inti atom (nuklir) yang menghasilkan energi yang sangat
besar, partikel-partikelnya menyebar ke segala arah kemudian membentuk galaksi,
bintang, planet dan sebagainya. Sedangkan dalam Alquran disebutkan bahwa proses
penciptaan alam semesta itu terjadi dalam kusun waktu enam masa.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas
maka kita harus mengkaji lebih jauh bagaimana penciptaan alam semesta yang
sebenarnya dilihat dari kajian Alquran dan sains dengan kecanggihan teknologi
sekarang apakah sejalan ataukah berlawanan. Dengan pemaparan di atas maka
penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh bagaimana alam semesta ini di ciptakan
dengan membuat makalah yang berjudul PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM
PRESPEKTIF ALQURAN DAN SAINS.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Alam Semesta
Alam semesta
terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi juga segala sesuatu yang ada di dalam
antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur, batas-batasanya tidak diketahui.
Tata surya tempat terdapatnya bumi, hanyalah sebagian kecil alam semesta. Dalam
alam semesta terdapat banyak galaksi seperti Bima Sakti, galaksi merupakan
bagian yang membentuk alam raya yang sangat luas[3].
B.
Penciptaan
Alam Semesta dalam Alquran
Di dalam
Alquran dikatakan bahwa alam semesta diciptakan dalam enam masa yaitu meliputi
penciptaan langit dalam dua masa dan
bumi dalam dua masa serta semua isi bumi dalam dua masa.
Allah mengabadikan penciptaan alam semesta dalam enam masa dalam firman-Nya
إِنَّ
رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الأَمْرَ مَا مِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن
بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya
Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptaan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam da atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala
urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah
Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran.”[4]
Pada permulaan ayat ini, Allah
menegaskan bahwa dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari[5]
(masa). Hari atau masa yang disebut
dalam ayat ini , dalam tuntunan agama, hanya Allah saja yang mengetahui berapa
lamanya. Ada ayat yang menjelaskan bahwa satu hari itu sama dengan seribu tahun
dalam hitungan manusia seperti firman Allah dalam Alquran:
وَإِنَّ
يَوْماً عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
“Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu
adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu”[6]
Penciptaan
langit dan bumi dalam enam masa ini juga disebutkan dalam beberapa ayat lain,
وَهُوَ الَّذِي
خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى
الْمَاءلِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَل
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji
siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya”.[7]
Bila diperhatikan, ungkapan penciptaan langit
dan bumi dalam enam masa pada ayat ini, dikaitkan dengan informasi bahwa ‘Arsy
Allah berada di atas air. Artinya, air ternyata sudah ada ketika langit dan
bumi diciptakan. Dengan kata lain, air telah ada pada saat awal penciptaan. Air
dalam hal ini dapat dimaknai sebagai unsur asal alam semesta yaitu hydrogen.
Keterangan ini merupakan isyarat bahwa air adalah unsur pokok dalam penciptaan
makhluk hidup[8].
a.
Penciptaan
Langit Dalam Dua Masa
Hasil telaah
menyebutkan bahwa langit dan bumi diciptakan secara terpisah, seperti dalm
Alquran
أَوَلَمْ يَرَ
الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً
فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا
يُؤْمِنُونَ
“Tidaklah
orang-orang kafir itu melihat bahwa dahulu sesungguhnya langit dan bumi itu
bersatu, lalu kami pisahkan antara keduanya.”[9]
Pemisahan
penciptaan ini menghasilkan formasi galaksi dan kemudian terpecah menjadi
bintang-bintang yang merupakan asal
usulnya planet[10].
Lalu Allah
menciptakan tujuh lapis langit yang terjadi dalam dua masa Allah memberikan
informasinya dalam Alquran
فَقَضَاهُنَّ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا
وَزَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ
الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Lalu
diciptakannya langit dalam dua masa, dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian
langit yang dekat (dengan bumi), kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (kami
ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan Allah yang Mahaperkasa,
Maha Mengetahi.”[11]
Ayat ini
menerangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit dengan menjadikannya tujuh lapis dalam dua
masa. Pada awalnya Allah menciptakan
langit pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh langit yang
berlapis-lapis. Dijelaskan pula bahwa setiap lapis langit mempunyai fungsinya
masing-masing .
Langit yang
terdekat dengan bumi, dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan. Ada
bintang yang bercahaya sendiri, dna nada juga yang hanya memantulkan cahaya
sinar bintang lainnya.[12]
a.
Penciptaan
Bumi Dalam Dua Masa
Penciptaan
bumi sebagaimana penciptaan langit terjadi dalam dua masa. Allah mengisyaratkan
hal ini dalam Alquran
قُلْ
أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ
وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah:
Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan
kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”[13]
Ayat lain menjelaskan tentang
penciptaan bumi dalam dua periode
وَلَئِن
سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ
وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
“dan jika
engkau bertanya kepada mereka: siapa yang menciptakan langit dan bumi dan
menundukkan matahari dan bulan? Pasti mereka akan menjawab, Allah. Maka mengapa
mereka bias dipalingkan (dari kebenaran)”.[14]
Sebagian ahli
tafsir berpendapat, maksud penciptaan bumi pada ayat ini adalah menciptakan
wujudnya dalam dua masa. Disimpulkan
demikian, karena pada waktu diciptakan langit dan bumi, hari atau siang dan
malam seperti yang diketahui sekarang belum ada. Sedang menurut pandangan
ilmiah, maksudnya adalah pembentukan bumi dalam dua masa.
Hari atau
periode pertama dari masa penciptaan bumi, adalah rentang waktu sekitar
miliaran tahun yang lalu, yaitu ketika yang ada hanya awan debu dan gas yang
mengapung di angkasa yang mulai mengecil. Kemudian butiran-butiran debu dalam
awan itu saling melekat dan membentuk planetisimal yang kemudian saling bertubrukan membentuk
planet. Diantara planet-planet itu adalah bumi.[15]
Bumi adalah tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidupbeserta segala isinya.
Bumi termasup planet yang terdapat dalam tata surya di alam semesta ini.[16]
b.
Penciptaan Isi
Bumi Dalam Dua Masa
Setelah Allah
menciptakan langit dalam dua masa dan bumi dalam dua masa, selanjutnya
diciptakan makhluk-makhluk lain yang akan mengisi bumi dan langit, proses ini merupakan
penyempurnaan dari ciptaan-Nya. Allah brfirman dalam Alquran
وَجَعَلَ
فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا
فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِين
“Dan dia
ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi,
dan dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuninya) dalam empat masa, memadai
untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukan.”[17]
Allah menciptakan
bumi dan segala isinya bertujuan untuk memperlihatkan keindahan sang
penciptannya. Dengan adanya gunung-gunung permukaan bumi mendjadi indah. Allah
juga melingkupi bumi segala isinya dengan keberkahan bagi makhluk-Nya
Penciptaan
bumi dan segala isinya ini terjadi pada empat masa atau dapat difahami
penciptaan bumi dua masa dan isinya dua masa. Tafsir ilmiah tentang empat masa
ini bias jadi seperti yang diungkapkan dalam empat periode dalam kurun waktu
geologi berikut: pertama, proterozoikum pada masa ini kehidupan sangat
tidak jelas. Kedua, peleozoikum pada masa ini kehidupan mulia jelas.
Ketiga, mesozoikum masa ini disebut sebagai kehidupan pertengahan.
Keempat, kenozoikum masa ini disebut sebagai kehidupan baru.[18]
c.
Penciptaan
Langit Dalam Dua Masa
Hasil telaah
menyebutkan bahwa langit dan bumi diciptakan secara terpisah, seperti dalm
Alquran
أَوَلَمْ يَرَ
الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Tidaklah
orang-orang kafir itu melihat bahwa dahulu sesungguhnya langit dan bumi itu
bersatu, lalu kami pisahkan antara keduanya.”[19]
Pemisahan
penciptaan ini menghasilkan formasi galaksi dan kemudian terpecah menjadi
bintang-bintang yang merupakan asal
usulnya planet[20].
Lalu Allah
menciptakan tujuh lapis langit yang terjadi dalam dua masa Allah memberikan
informasinya dalam Alquran
فَقَضَاهُنَّ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا
وَزَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ
الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Lalu
diciptakannya langit dalam dua masa, dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian
langit yang dekat (dengan bumi), kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (kami
ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan Allah yang Mahaperkasa,
Maha Mengetahi.”[21]
Ayat ini
menerangkan bahwa Allah menyempurnakan kejadian langit dengan menjadikannya tujuh lapis dalam dua
masa. Pada awalnya Allah menciptakan
langit pertama, dan kemudian disempurnakan menjadi tujuh langit yang
berlapis-lapis. Dijelaskan pula bahwa setiap lapis langit mempunyai fungsinya
masing-masing .
Langit yang
terdekat dengan bumi, dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan. Ada bintang
yang bercahaya sendiri, dna nada juga yang hanya memantulkan cahaya sinar bintang lainnya.[22]
Dari uraian
diatas dapat terungkap bahwa penciptaan bumi terjadi dua masa dan isiya juga
terjadi dalam dua masa,dan penciptaan langit terjadi pada dua masa sehingga
keseluruhan penciptaan alam semesta dengan sempurna terjadi dalam enam masa.
C.
Penciptaan
Alam Semesta Menurut Sains (Astronomi)
Dalam uraian di atas di paparkan bahwa Alquran
menyrbutkan alam semesta diciptakan dalam enam masa. Untuk membuktikannya
banyak ilmuan melakukan penelitian akan hal itu dengan pendekatan sains.
Diantaranya ialah ilmuan Achmad Marconi
(Bagaimana Alam Semesta Diciptakan. Pendekatan Alquran dan Sains Modern,
2003) menjelaskan tentang pengertian enam masa kejadian alam semesta dengan
singkat:
1.
Masa pertama,
terjadinya dentuman besar Big Bang, pada saat ini kontinum ruang waktu
yang lahir masih berujud samar-samar, dimana energy dan ruang waktu tidak jelas
beda
2.
Masa kedua,
pada masa ini alam semesta mengalami
proses inflasi. Grafitasi muncul sebagai pernyataan adanya materi , dan gaya
inti-kuat memisahkan diri dari gaya inti-lemah dan gaya elektromagnetis.
3.
Masa keempat,
pada masa ini dimulailah sintesa atau pembentukan inti atom.
4.
Masa keempat,
dalam tahap ini ada kemungkinan terjadinya pengeompokan-pengelompokan materi
fundamental, electron mulai terbentuk namun masih dalam keadaan bebas, dan
belum terikat oleh inti atom.
5.
Masa kelima,
terbentuknya atom-atom yang stabil. Artinya electron-elektron mulai terikat
oleh inti atom, dan terjadilah atom-atom
yang stabil di jagat raya ini.
Terjadi pemisahan materi dan radiasi, sehuingga alam semesta menjadi
tembus cahaya. Proton galaksi mulai terbentuk.
6.
Masa keenam,
terbentuknya galaksi bintang, tata-surya dan planet.[23]
Dalam penjelasan lain mengacu pada surat An-Nazi’at ayat 27-32
bahwa penciptaan enam hari dapat bermakna enam proses evolutif, sejak
penciptaan alam semesta pertamakali sampai penciptaan manusia sebagai jenis
makhluk terakhir yang diciptakan Allah, kronologinya sebagai berikut:
1.
Penciptaan
semesta dengan pristiwa Big Bang, ledakan besar sebagai awal lahirnya
ruang dan waktu, termasuk materi.
2.
Pengembangan
alam semesta, sehingga benda-benda langit makin menjauh yang dalam bahasa awam
langit makin tinggi. Lalu menyempurnakannya dalam arti pembentukan benda langit
bukanlah proses sekali jadi, tetapi proses evolutif dari awan antara bintang
menjadi bintang, lalu nanti akhirnya mati dan digantikan generasi
bintang-bintang baru.
3.
Masa
penciptaan matahari yang bersinar dan
bumi yang berotasi sehingga ada fenomena siang dan malam.
4.
Setelah bulan
terbentuk dari lontaran sebagian kulit bumi karena tumbukan benda langit
lainnya, lempeng benua besar kemudian dihamparkan yang menjadikan benua-benua
muliai terpisah-pisah.
5.
Lalu lahirnya gunung-gunung
akibat evolusi geologi dan mulai diciptakannya kehidupan di bumi dengan
menyediakan air.
6.
Dan yang
terakhir diciptakan hewan-hewan kemudian manusia.[24]
Demikian
proses penciptaan dalam presfektif sains ternyata sejalan dengan Alquran bahwa
penciptaan alam semesta itu terjadi talam enam masa.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat penulis ambil dari pemaparan bab sebelumnya bahwa menurua Alquran alam
semesta itu diciptakan dalam enam hari (masa), tatapi hari di sini bukan hari
yang manusia ketahui saat ini, tetapi hari tahapan proses penciptaan dan hanya
Allah lah yang tahu, dikatakan dalam sebuah ayat bahwa hari penciptaan itu satu
hari setara dengan seribu tahun dalam perhitungan sekarang (manusia).
Kronologinya Allah ciptakan bumi dalam dua masa lalu isinya dalam dua masa dan
yang selanjutnya diciptaka langit dalam dua masa pula. Lalu Allah mengaturnya
dengan Maha Kuasanya.
Ternyata
proses penciptaan menuut sains juga sejalan bahwa penciptaan alam semesta itu
dilakukan melalui enam tahap yang diawali oleh tahap terjadinya dentuman besar
atau Big Bang, lalu Gravitasi
muncul, dilanjutkan dengan pembentukan inti-inti atom, lalu terjadi
pengelompokan materi fundamental, selanjutnya terjadi pengikatan atom sehingga
atom-atom stabil di jagat raya dan tahap yang terakhir terbentuknya galaksi,
bintang, tata-surya dan planet beserta isinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Thur. 1997. Rahasia Alam Semesta. Medan: Gama Utama
Alquran digital versi 1.0.
2009. Al-Kalam. Bandung: Diponegoro
Brucaille, Maurice. 1992. Alquran dan Sains Modern. Jakarta:
Media Da’wah
Catatan Ilmu Falak. Kelas X MA Persis Tarogong. Guru mata
pelajaran:
Moh. Iqbal
Santoso
Martina, Anna. 2010. Aku Makin Tahu Tentang Bumi dan Iklimnya. Jakarta:
Bina Sumber Daya MIPA
Kementrian Agama RI. 2012. Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya. Jakarta:
Kementrian Agama RI
Komentar